Kamis, 15 Desember 2016

Baja Paduan dengan Sifat Khusus

Baja Paduan dengan Sifat Khusus


Baja Paduan dengan Sifat Khusus yang sering dibeli untuk keperluan pembangunan

1.    Baja Tahan Karat (Stainless Steel)
Sifatnya antara lain:
•    Memiliki daya tahan yang baik terhadap panas, karat dan goresan/gesekan
•    Tahan temperature rendah maupun tinggi
•    Memiliki kekuatan besar dengan massa yang kecil
•    Keras, liat, densitasnya besar dan permukaannya tahan aus
•    Tahan terhadap oksidasi
•    Kuat dan dapat ditempa
•    Mudah dibersihkan
•    Mengkilat dan tampak menarik

2.    High Strength Low Alloy Steel (HSLS)
Sifat dari HSLA adalah memiliki tensile strength yang tinggi, anti bocor, tahan terhadap abrasi, mudah dibentuk, tahan terhadap korosi, ulet, sifat mampu mesin yang baik dan sifat mampu las yang tinggi (weldability). Untuk mendapatkan sifat-sifat di atas maka baja ini diproses secara khusus dengan menambahkan unsur-unsur seperti: tembaga (Cu), nikel (Ni), Chromium (Cr), Molybdenum (Mo), Vanadium (Va) dan Columbium.

3.    Baja Perkakas (Tool Steel)
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh baja perkakas adalah tahan pakai, tajam atau mudah diasah, tahan panas, kuat dan ulet.
Kelompok dari tool steel berdasarkan unsur paduan dan proses pengerjaan panas yang diberikan antara lain:
a.    Later hardening atau carbon tool steel (ditandai dengan tipe W oleh AISI), Shock resisting (Tipe S), memiliki sifat kuat dan ulet dan tahan terhadap beban kejut dan repeat loading. Banyak dipakai untuk pahat, palu dan pisau.
b.    Cool work tool steel, diperoleh dengan proses hardening dengan pendinginan yang berbeda-beda. Tipe O dijelaskan dengan mendinginkan pada minyak sedangkan tipe A dan D didinginkan di udara.
c.    Hot Work Steel (tipe H), mula-mula dipanaskan hingga (300 – 500) ÂșC dan didinginkan perlahan-lahan, karena baja ini banyak mengandung tungsten dan molybdenum sehingga sifatnya keras.
d.    High speed steel (tipe T dan M), merupakan hasil paduan baja dengan tungsten dan molybdenum tanpa dilunakkan. Dengan sifatnya yang tidak mudah tumpul dan tahan panas tetapi tidak tahan kejut.
e.    Campuran carbon-tungsten (tipe F), sifatnya adalah keras tapi tidak tahan aus dan tidak cocok untuk beban dinamis serta untuk pemakaian pada temperatur tinggi.

Klasifikasi lain antara lain :
a.    Menurut penggunaannya:
•    Baja konstruksi (structural steel), mengandung karbon kurang dari 0,7 % C.
•    Baja perkakas (tool steel), mengandung karbon lebih dari 0,7 % C.
b.    Baja dengan sifat fisik dan kimia khusus:
•    Baja tahan garam (acid-resisting steel)
•    Baja tahan panas (heat resistant steel)
•    Baja tanpa sisik (non scaling steel)
•    Electric steel
•    Magnetic steel
•    Non magnetic steel
•    Baja tahan pakai (wear resisting steel)
•    Baja tahan karat/korosi

Dengan mengkombinasikan dua klasifikasi baja menurut kegunaan dan komposisi kimia maka diperoleh lima kelompok baja yaitu:
1.    Baja karbon konstruksi (carbon structural steel)
2.    Baja karbon perkakas (carbon tool steel)
3.    Baja paduan konstruksi (Alloyed structural steel)
4.    Baja paduan perkakas (Alloyed tool steel)
5.    Baja konstruksi paduan tinggi (Highly alloy structural steel)


Selain itu baja juga diklasifisikan menurut kualitas:
1.    Baja kualitas biasa
2.    Baja kualitas baik
3.    Baja kualitas tinggi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar